Pada suatu siang hari yang terik, tampak dari jauh seorang pemotor sedang melaju perlahan mendekat. Awalnya dia terlihat normal, seperti pemotor pada umumnya: kepala memakai helm (model half face tanpa kaca), kedua tangan memegang setir, kaki menginjak footstep. Dia sendirian mengendarai motor tanpa membonceng penumpang.
Lambat laun motor semakin mendekat, mulai terlihat ada yang tidak biasa. Samar-samar terlihat ada benda yang terhimpit diantara telinga dan helm pada kedua sisinya.
Bentuknya persegi panjang, tipis dan agak panjang. Seperempat bagian bawahnya tidak tertutup helm. Sepintas seperti seorang rambo memakai anting berbentuk hardisk external sedang mengendarai motor. Sempat kupicingkan kedua mata agar terlihat jelas, namun tetap samar.
Dan bayangkan yang bewarna biru itu merupakan hardisk external.
Btw gambar ini saya dapat dari canva pakai tools text to image dengan deskripsi: "Rambo menggunakan anting berbentuk hardisk external, memakai helm dan sedang naik motor."
Oke lanjut, dalam hitungan detik, lewatlah pemotor itu dengan kecepatan rendah. Dari jarak 2-3 meter terlihat jelas bahwa benda yang menjadi misteri hidup itu adalah dua buah handphone. Terdengar pemotor itu sedang menelepon menggunakan kedua handphonenya yang terhimpit helm dengan suara obrolan pemotor yang cukup kencang.
Tatapan fokus kedepan, dan kedua tangannya berusaha mengendalikan motor yang terhantam oleh jalanan rusak bergelombang. Pemotor sedang menghadapi ancaman "gravitasi". Apapun itu, aktivitas menelepon tetap berlanjut. Sepertinya pemotor itu berada dalam situasi "Hidup atau mati", keselamatan diri diabaikan.
Hal apakah yang sedemikian pentingnya sehingga harus diobrolkan sambil mengemudi motor? Bahkan menggunakan satu buah handphone pun tidaklah cukup. Jika Allah kasih telinga ketiga di jidat, saya yakin handphone ketiga akan ditempelkan di jidatnya.
Biarlah itu tetap menjadi misteri dalam hidup ini. Hanya pemotor dan Allah yang tahu situasi apa yang sedang terjadi pada saat itu.
Apakah ini yang dinamakan multitasking? Mengendarai motor sambil menelepon bahkan menggunakan dua handphone sekaligus. Selain itu proses biologis di dalam tubuh pemotor pun berjalan seperti bernapas, usus bekerja menyerap sari-sari makanan, dan sebagainya. Sulit rasanya untuk menemukan orang yang memiliki talenta serupa di bumi ini.
Kejadian ini sepertinya tidak relevan untuk mengatakan "Sambil menyelam minum air", karena dengan kemampuan manusia yang "luar biasa" ini, sepertinya peribahasa yang lebih tepat adalah:
"Sambil menyelam minum air dan lalu bisa kelelep".