Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Mengamat-amati

Film Siksa Kubur

Sebagai seorang yang bukan pecinta film dan penakut, menonton film horor dengan durasi hampir dua jam pada tengah malam merupakan tantangan berat karena menguras rasa kantuk dan takut. Film itu berjudul Siksa Kubur. Sepertinya keinginan untuk nonton film itu muncul sewaktu ngupil, tanpa alasan yang jelas, tetiba saja. Sempat merasa diri ini sombong bahwa filmnya ternyata tidak serem-serem amat. Ucapan itu timbul dalam hati setelah sempat tertidur pulas dan bangun pada adegan film yang tidak menyeramkan. Teringat ada dialog bernuansa filosofis. Itu terjadi pada adegan antara murid dan guru di ruang kelas, serta pasien dan suster panti jompo. Isi percakapan lupa, mau putar balik filmnya tapi males (baca: takut). Namun yang paling membekas adalah adegan akhir-akhir film, dimana mayat seorang pria disiksa di dalam kuburnya. Mukanya digeprek menggunakan palu besi hingga remuk, lengkap dengan suara mengerikan dari malaikat. Adegan ini direkam oleh seorang wanita yang sengaja menguburkan diri...

Otong Koil: Suhu Absurditas?

Bbabbabagaimana tulisnya untuk menggambarkan seorang tokoh musik bangsa setengah lawas, Otong Koil. "Sesuatu yang absurd perlu dijelaskan secara absurd agar tidak terlalu absurd". Sebuah teori karangan dari tokoh absurditas yang tidak pernah ada. Penyusunan kepingan-kepingan kalimat menjadi sebuah mosaik tulisan yang tidak berbentuk, tidak bermakna dan tidak apa apa. Selingan potongan  lirik favorit menambah citarasa ketidakharmonisan tulisan, guna menghasilkan absurditas tulisan yang sempurna. Dari jaman arsitek sampai teknisi wifi . Dari band cadas sampai koplo Dari dagang baju sampai shampo penumbuh rambut. Dari kesan ngeri sampai perasaan iba. Masih ada cara untuk mencari uang,   Masih ada cara untuk bersenang senang,  Badai pasti datang kita tak akan menang Mengapa harus bimbang Rakyat miskin yang sombong bukanlah fans maupun hater. Setelah belasan tahun tidak keluar album baru, tidak kangen juga. Namun setelah album bertelur disimaknya sampai habis. Senandung...

Guerrilla Marketing

Untuk menjual suatu produk dibutuhkan kegiatan pemasaran, dengan tujuan agar produk bisa dikenal dan dibeli. Kalau ada istilah "Tak kenal maka tak beli", mungkin itu yang mendekati istilah pemasaran.   Pemasaran yang dilakukan oleh pedagang dengan teknik yang tidak biasa (disadari atau tidak) sepertinya efektif juga untuk menjangkau pelanggan. Berikut teknik pemasaran yang tidak biasa dan terpantau pandangan mata: 1. Kebulan asap tukang sate Teknik pemasaran yang biasa dilakukan abang tukang sate ini akan meningkatkan awareness , baik mata dan hidung calon pembeli. Calon pembeli akan datang dan pesan sate. Gigitan pertama akan menentukan hubungan mereka selanjutnya. Jika rasanya enak maka akan terjadi perubahan status dari "pembeli" menjadi "pelanggan". Namun jika tidak sesuai selera, status "pembeli" akan berubah menjadi "pemaki". Foto asap tukang sate "Itu asap sate atau fogging nyamuk sih?? Ganggu! Udah gitu rasa satenya biasa a...