Hasil pemantauan seorang citizen jurnalis yang merangkap sebagai pelari gadungan (maksudnya lari enggak tapi jalan juga enggak dan enggak diem juga. Setidaknya pelari yang bisa nyusul orang jalan tapi kesusul juga sama orang yang lari beneran. Ya begitu deh, susah dijelaskan). Maaf kedistrak, oke lanjut.
Objek pemantauan di lapangan sempur pada tanggal 30 Juni 2024 pukul 7 pagi. Agar bersifat lebih transparan, kegiatan ini dibiayai oleh seorang kapitalis humanis filantropis.
Melaporkan bahwa:
1.Situasi lapangan dipadati oleh pelari, ibarat macetnya tol cikampek saat long weekend.
2. Kecepatan rata-rata diangka 1-3 meter per menit. Ngasal sih dan lebay.
3. Jumlah pelari mayoritas berusia belasan s.d 20 tahunan, terlihat dari goresan muka tanpa beban kehidupan.
4. Kebulan asap tukang sate menyelimuti satu sisi lapangan, menghalau pandangan mata dan merayu indera penciuman. Sepertinya ini yang memotivasi pelari ingin segera finish. Ini untuk saya pribadi sih, maaf curhat.
5. Peserta lari pagi diiringi musik yang dimainkan secara live oleh lima pemuda belasan tahun. Lirik "london" terdengar sayup², seperti lagu dari band terkenal indo the "sempak". Yang terdengar begitu jelas adalah tempo drum yang naik turun.
6. Ibu² senam di tengah lapangan, diiringi musik dengan tempo upbeat. Gerakan yang membosankan.
Itu saja hasil pemantuan, dengan bergegas sang jurnalis meninggalkan lokasi. Khawatir diamuk masyarakat karena dianggap sebagai intel gadungan antek penguasa yang memata-matai rakyatnya sendiri.
Karena tidak ada fotonya, silahkan imajinasikan sendiri. Tentu akan lebih indah dibandingkan foto.